Bimbingan Kami

Jumat, 27 April 2012

Teori Produsen Dalam Mikro Ekonomi

        Secara garis besar produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.Produsen dalam melakukan kegiatan produksi,mempunyai landasan teknis, yang dalam teori ekonomi disebut “fungsi ekonomi”.
        Produksi juga dapat diartikan sebagai proses mengubah input menjadi output.Produksi meliputi semua kegiatan untuk menciptakan/menambah nilai/guna suatu barang atau jasa

       Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Rumus secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.

                                   Q = f (K, L, R, T)


keterangan : Q = jumlah output ( hasil produksi )
K= modal ( kapital )
L = tenaga kerja ( labor )
T = teknologi
catatan : perlu diketahui bahwa teknologi tidak dianggap sebagai faktor ekonomi
  1. Produksi dengan satu input variabel
Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja (labor) yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut.



Dalam analisis produksi dengan satu input variabel diasumsikan bahwa semua faktor produksi selain tenaga kerja (L) dianggap tetap. Sehingga fungsi produksi dengan satu input variabel : Q = f (L).Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Tunduk padaLaw of Diminishing Returnyang menyatakan : bila satu macam input (labor) penggunaannya terus ditambah sebanyak satu unit, sedangkan input-input yang lain konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun dan akhirnya mencapai nilai negatif. Keadaan ini akan menyebabkan produksi total semakin lambat pertambahannya, akhirnya ia mencapai tingkat maksimum dan kemudian menurun.

1. Marginal Produck (MP) of labor (MPL) : extra output perunit change in
labor used, MPL= DTP/DL.
2. Average Produck (AP) of labor (APL) = total product divede by the quantity of labor used. APL= TP/L


Hubungan antara Total Product (TP), Marginal Product (MP) dan Average Product (AP) dapat digambarkan secara grafik seperti pada gambar 1 berikut ini :
 
          Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum “the law of deminishing return yang menyatakan : Bila suatu macam input penggunaannya terus ditambah sebanyak 1 unit, sedangkan input yang lain konstan, pada mulanya Total Product(TP) akan semakin besar pertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu “produksi tambahan” semakin menurun hingga mencapai nol, dan ini menyebabkn total product semakin lambat pertambahannya dan akhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bila penambahan input terus dilanjutkan, maka MP-nya akan menjadi negatif dan TP-nya.
tahapan produksi dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.

Tahap- Tahap Produksi

Pada hakekatnya the law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 tahap :
  1. Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami pertambahan yang semakin cepat.
Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP (produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).
(2) Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama semakin kecil.
Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.
  1. Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.
Tahap III ini meliputi daerah dimana MP negatif :
  • Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product (TP) mulai berubahan.
  • Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat dirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung, mesin, managerial, dll.
  • Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlah output yang dihasilkan.
2. Pro
2. Produksi dengan dua input variabel 

Dua faktor produksi yang dianggap variabel atau dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja (L) dan modal (K). Dalam teori produksi diasumsikan juga, bahwa antara tenaga kerja dan modal dapat dipertukarkan penggunaannya satu sama lain. Modal dapat menggantikan tenaga kerja oleh tenaga kerja dapat menggantikan modal.
Jika upah tenaga kerja dan pembayaran per unit terhadap penggunaan modal diketahui, maka bagaimana caranya perusahaan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk menghasilkan output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui. Disamping itu, dengan sejumlah biaya tertentu bagaimana caranya perusahaan memaksimalkan output juga dilaksanakan. Sedangkan alat analisis yang digunakan untuk memenuhi maksud tersebut adalah dengan menggunakan “kurva isokuan” dan “garis isokos”.
  • Isokuan : suatu kurva yang menunjukan berbagai kombinasi input faktor tenaga kerja (L) dan modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama (tertentu).
    Kurva isokuan itu, menunjukan suatu tingkat ouput tertentu makin tinggi kurva isokuan menunjukan tingkat output yang makin besar pula.
    Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang mungkin dapat dicapai oleh produsen disebut “peta kurva isokuan” (isoquant curve map).
    Kurva isokuan itu, menunjukan suatu tingkat ouput tertentu makin tinggi kurva isokuan menunjukan tingkat output yang makin besar pula.
    Sedangkan berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang mungkin dapat dicapai oleh produsen disebut “peta kurva isokuan” (isoquant curve map).
    Karakteristik Kurva Isokuan adalah : Cembung kearah titik origin, Didaerah yang relevan mempunyai slope (berlereng) negatif, Antara kurva isokuan yang satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan.
  • Isokos : suatu kurvamenunjukan berbagai kombinasi (gabungan) input faktor tenaga kerja (L) dan input modal (K) yang dapat dibeli dengan sejumlah anggaran (pengeluaran) tertentu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar