Apabila kita amati kegiatan di pagi hari, kita melihat
hampir seluruh warga masyarakat berangkat menuju tempat kerja untuk mencari
nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarganya.
![]() |
Gambar 1.1
Berbagai barang kebutuhan rumah tangga.
|
Coba Anda amati! Pegawai menuju ke kantor, pedagang ke
pasar, ke toko atau siap menjajakan dagangannya, petani membajak sawah, dan
banyak lagi kegiatan masyarakat lain. Nah! Sekarang tentunya Anda menjawab untuk
apa mereka bekerja, apa yang mereka cari?
Benar! Mereka
sibuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk hidup pantas,
memang banyak sekali yang kita butuhkan. Tentunya tidak hanya makanan, pakaian,
tempat tinggal, masih banyak lagi yang lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat
transportasi, TV dan lain-lain. Coba Anda pikirkan, apa saja yang Anda perlukan
untuk hidup Anda?
Apakah semua kebutuhan hidup itu dapat Anda penuhi? Tentu
tidak.
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka
ragam, sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas.
Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi.
Masalah ekonomi dihadapi oleh umat manusia, apakah mereka
sebagai perseorangan, keluarga, perusahaan, atau negara. Pokok persoalannya
adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang terbatas, manusia dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam.
Nah! Untuk mengatasi pokok persoalan ekonomi itu, manusia
melakukan kegiatan ekonomi dan membentuk sistem ekonomi yang berbeda-beda yang
dapat Anda pelajari pada akhir kegiatan ini.
Sekarang, agar Anda lebih memahami tentang inti masalah
ekonomi itu, tekuni kajian tentang kebutuhan dan alat pemuas kebutuhan berikut
ini. Tahukah Anda, apakah yang dimaksud dengan kebutuhan? Kebutuhan sangat
dirasakan oleh setiap manusia.
Kebutuhan senantiasa menampakkan dirinya sebagai suatu
perasaan kekurangan yang menimbulkan keinginan untuk dipenuhi.
Apa yang terjadi pada saat Anda lapar dan haus?
Tentunya Anda punya keinginan untuk makan dan
minum. Demikian pula perasaan keinginan/kebutuhan Anda terhadap pakaian, tempat
tinggal, radio, TV, kendaraan, dan sebagainya
2. Macam-macam
Kebutuhan
a. Kebutuhan menurut intensitasnya
![]() | ||||||||
Makanan merupakan Kebutuhan Primer/Dasar/Utama |
Kebutuhan
Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan kultural,
kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya peradaban manusia seperti:
pendidikan, tamasya, olah raga, dll.
Kebutuhan Tertier :
kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan manusia, seperti kebutuhan akan
perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dsb.
seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya
terhadap jasmani dan rohani.
- Kebutuhan
jasmani, contohnya: makanan, pakaian, tempat tinggal, dsb.
- Kebutuhan rohani,
contohnya: musik, menonton bola, ibadah, dsb.
c. Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, adalah kebutuhan yang
harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan di saat lapar, atau obat-obatan
pada saat sakit. Kebutuhan masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat
ditunda untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, asuransi
kesehatan, dsb.
d. Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan berupa barang-barang yang dapat diraba
dan dilihat. Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.
e. Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang
membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi: kebutuhan individu, yaitu
kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang membutuhkan, misalnya:
kebutuhan petani berbeda dengan kebutuhan seorang guru.
Kebutuhan masyarakat, disebut juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama,
yaitu alat pemuas kebutuhan yang digunakan bersama, misalnya: telepon umum,
jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kebutuhan
Keadaan alam
Mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di
daerah kutub yang luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan
hawa dingin yang serasa menggigit tulang. Sedangkan kita yang tinggal di daerah
tropis cukup memakai pakaian tipis. Tampaknya keadaan alam mendorong manusia
membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang
bersangkutan.
Cobalah bandingkan, kebutuhan orang yang tinggal di daerah
pegunungan dengan kebutuhan orang yang tinggal di daerah pantai!
Peradaban baru
Juga berpengaruh terhadap kebutuhan. Makin tinggi
peradaban, makin
tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan.
Tentunya Anda pernah belajar sejarah! Coba Anda amati
kebutuhan pada masa primitif, dan bandingkan dengan kondisi masyarakat kita
yang sudah mengenal peradaban yang lebih tinggi. Kebutuhan masyarakat primitif
lebih menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana.
Untuk makanan misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar
tempat tinggalnya.
Adat istiadat
Dan tradisi masyarakat berpengaruh terhadap kebutuhan
masyarakat.
Misalnya tradisi upacara perkawinan, tradisi mudik
lebaran, dsb. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka
ragam kebutuhan.
Agama
Agama juga termasuk salah sate faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi
Agama juga termasuk salah sate faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi
Faktor ekonomi (Pendapatan)
yaitu
merupakan pendapatan yang kecil atau tidak cukup alias pas-pasan hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja seperti makan dan minum
sedangkan menginginkan kebutuhan yang lain seperti ingin punya motor
atau mobil dll.
Faktor pendidikan
faktor
pendidikan sangatlah mempengaruhi karena seseorang yang kurang
pendidikannya atau tidak pernah menjenjang pendidikan sama sekali
akibatnya jadi pengangguran, keterampilan kurang. namun kebutuhan yang
semakin lama semakin di butuhkan tidak bisa terpenuhi.
Faktor fisik
yaitu seperti
hal nya seseorang yang masih muda dan yang sudah tua baik prempuan dan
laki-laki berbeda akan kebutuhan yang diinginkan.
4. Alat Pemuas Kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan berupa barang adalah segala sesuatu yang dapat
memenuhi kebutuhan yang sifatnya berwujud, dapat dilihat dan diraba.
Contohnya, komputer, tas, buku, dan rumah. Alat pemuas kebutuhan berupa jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak berwujud. Contohnya, jasa dokter, guru, arsitek, tukang cukur, dan sopir taksi.
Contohnya, komputer, tas, buku, dan rumah. Alat pemuas kebutuhan berupa jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak berwujud. Contohnya, jasa dokter, guru, arsitek, tukang cukur, dan sopir taksi.
- Jenis-jenis Barang
Selain menurut wujudnya, alat pemuas kebutuhan dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis. Jenis-jenis alat pemuas kebutuhan tersebut, antara lain sebagai berikut.
- Jenis barang menurut cara memperolehnya. Pemuas kebutuhan dapat
dibedakan menurut besarnya pengorbanan yang kita lakukan untuk
memperolehnya.
- Barang ekonomi
Barang ekonomi adalah barang pemuas kebutuhan yang untuk memperolehnya memerlukan sejumlah pengorbanan tertentu yang biasanya berupa uang. Misalnya, untuk memperoleh makanan kita harus mengeluarkan sejumlah uang. Uang tersebut adalah sebuah pengorbanan. - Barang bebas
Barang bebas adalah barang pemuas kebutuhan yang tersedia hampir tidak terbatas sehingga untuk memperolehnya kita tidak membutuhkan pengorbanan dan dapat mengambilnya begitu saja di alam. Misalnya, udara untuk bernapas, pasir di padang pasir, dan es di kutub. - Barang illith
Barang illith adalah barang yang dibutuhkan tapi jika barang ini melebihi dari yang dibutuhkan justru akan merugikan dan berbahaya. Misalnya, air dan api.
- Barang ekonomi
- Jenis barang menurut kegunaannya
Menurut kegunaannya, barang atau alat pemuas kebutuhan dapat digolongkan menjadi dua.- Barang konsumsi
konsumsi adalah barang siap pakai karena manfaatnya langsung dapat diambil. Misalnya, makanan, minuman, dan pakaian. - Barang produksi
Barang produksi adalah barang yang berguna untuk menghasilkan barang yang lain. Barang produksi merupakan istilah lain dari barang modal. Misalnya, mesin jahit dan radio.
- Barang konsumsi
- Jenis barang menurut proses produksinya
Menurut proses produksinya, barang dapat dibedakan sebagai berikut.- Barang mentah (bahan baku)
Barang mentah adalah bahan dasar untuk membuat barang lain. Barang ini sama sekali belum mengalami proses pengolahan. Misalnya, kapas, kayu, dan hasil tambang. - Barang setengah jadi
Barang setengah jadi adalah barang yang telah melalui proses pengolahan, tetapi belum dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan karena belum menjadi produk akhir. Misalnya, kain untuk membuat pakaian, besi untuk untuk membuat pisau, dan terigu untuk membuat kue. - Barang jadi
Barang jadi merupakan produk akhir yang telah melalui proses pengolahan dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi sampai menjadi barang yang siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia.
- Barang mentah (bahan baku)
- Jenis barang menurut hubungannya dengan barang lain
Setiap barang pemuas kebutuhan mempunyai hubungan dengan barang lainnya sesuai dengan fungsi dan peranannya, yaitu sebagai berikut.- Barang substitusi
Barang substitusi adalah barang pemuas kebutuhan yang fungsinya dapat menggantikan barang lain atau dapat saling menggantikan. Contohnya, gas dapat menggantikan minyak tanah sebagai bahan bakar. - Barang komplementer
Barang komplementer adalah barang pemuas kebutuhan yang akan bermanfaat apabila dipakai bersama-sama dengan benda yang lain. Misalnya, mobil dengan bensin, jarum dengan benang, dan kompor dengan minyak tanah.
- Barang substitusi
5. Kegunaan Benda
Setiap barang mempunyai nilai guna atau manfaat tersendiri atau sering
juga disebut utilitas (utility). Pada dasarnya manusia melakukan suatu
proses produksi untuk meningkatkan nilai guna suatu barang. Nilai guna
suatu barang dapat ditingkatkan tidak saja karena diubah dari bahan
mentah menjadi barang setengah jadi, dan kemudian diubah lagi menjadi
barang jadi, tetapi setelah menjadi barang jadi pun nilai gunanya dapat
terus ditingkatkan.
- Oleh karena itu, banyak perusahaan yang melakukan berbagai macam
inovasi pada barang-barang yang diproduksinya untuk semakin meningkatkan
nilai guna barang tersebut. Misalnya, perkembangan telepon seluler
(handphone) yang semakin lama semakin canggih, beragam kegunaannya,
serta semakin memudahkan proses kerja manusia.
- Kegunaan barang umumnya dapat digolongkan sebagai berikut.
- Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)
Kegunaan bahan dasar berarti suatu barang dirasakan kegunaannya karena memiliki bahan dasar tertentu. Misalnya, pasir kuarsa berguna karena mengandung bahan dasar untuk pembuatan kaca. - Kegunaan bentuk (Form utility)
Kegunaan bentuk berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi karena perubahan bentuknya. Misalnya, kegunaan sebatang kayu akan meningkat setelah diubah bentuknya menjadi kursi. - Kegunaan waktu (Time utility)
Kegunaan waktu berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika digunakan pada waktu yang tepat. Misalnya, jas hujan dan payung berguna pada saat musim hujan. - Kegunaan tempat (Place utility)
Kegunaan tempat berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada tempat yang tepat. Misalnya, perahu berguna ketika berada di lautan. - Kegunaan kepemilikan (Ownership utility)
Kegunaan kepemilikan berarti peningkatan nilai guna suatu barang terjadi jika berada pada pemilik yang tepat. Misalnya, jala lebih berguna bagi seorang nelayan daripada bagi seorang dokter.
- Kegunaan bahan dasar (Elementary utility)
- Kegunaan barang umumnya dapat digolongkan sebagai berikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar