Bimbingan Kami

Sabtu, 07 April 2012

ANTROPOSFER



    Antroposfer adalah salah satu objek material dari geografi yang membahas mengenai persoalan kehidupan manusia.
    Penduduk adalah semua orang yang pada waktu sensus dilaksanakan telah enam bulan lamanya bertempat tinggal di suatu Negara.
  • Beberapa pendapat tentang definisi penduduk/Sumber Daya Manusia diantaranya:
    • Penduduk yang berada di suatu wilayah dengan segala karakteristiknya, baik demografis, social maupun ekonomis.
    • Segala potensi yang dimiliki oleh manusia.
    • Segala potensi dan kemampuan yang ada dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan serta kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
  • Indikator utama aspek kuantitatif, diantaranya adalah:
  1. Jumlah dan persebaran
  2. Komposisi atau susunan penduduk
  3. Pertumbuhan
  • Indikator utama aspek kualitas, diantaranya adalah:
    Tingkat pendidikan dapat menggambarkan kemampuan penduduk dalam menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mengukur tingkat pendidikan penduduk dengan cara memperhatikan data penduduk yang masih buta huruf, tamat SD, SMP,SMA, dan Perguruan Tinggi.

  • Komposisi Penduduk
    • Pengertian
      Komposisi Penduduk adalah pengelompokan penduduk pada suatu wilayah dengan menggunakan dasar kriteria tertentu.
    • Menentukan Komposisi Penduduk
      Berdasarkan kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan komposisi penduduk itu paling tidak ada tiga macam, yaitu berdasarkan biologis, geografis, dan kriteria sosialnya.

      • Komposisi Penduduk Biologis
        Komposisi penduduk biologis adalah pengelompokkan penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin.
        Berikut ini disajikan contoh pengelompokkan penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin.
        Tabel 1
Golongan Umur 
Laki-laki 
Perempuan 
Jumlah 
0 - 4
5 - 9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 64
65 - 69
70 - 74
75 +
11.105
10.870
10.751
11.329
10.969
9.208
7.694
7.042
6.457
5.282
3.948
3.241
2.656
1.911
1.338
1.148 
10.717
10.529
10.424
11.000
10.353
9.204
8.438
7.735
6.515
5.058
3.964
3.449
2.902
2.174
1.548
1.461 
21.822
21.399
21.475
22.329
21.322
18.412
16.132
14.777
12.972
10.340
7.912
6.690
5.558
4.085
2.886
2.609 

105.480
115.480
220.960
Makna yang bisa diambil dari komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin adalah :
  • Menentukan jumlah usia tenaga kerja produktif dan tidak produktif
  • Melihat pertambahan penduduk
  • Menentukan jumlah angka ketergantungan
                  Usia produktif adalah usia penduduk antara 15 tahun sampai 59 tahun. Disebut 
                  produktif karena pada usia seperti itu diperkirakan orang ada pada rentang usia 
                  masih bisa bekerja.
Usia tidak produktif adalah usia penduduk yang ada direntang 0 – 14 tahun dan 60 tahun keatas. Pada usia seperti itu penduduk dipandang belum atau sudah tidak produktif lagi bekerja.
Sex Ratio adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu.
Rumus :

Sex Ratio = Jumlah penduduk laki-laki X 100
Jumlah penduduk perempuan

Misalnya bila sex ratio = 92 artinya bahwa di wilayah tersebut terdapat 92 laki-laki diantara 100 perempuan.
Angka ketergantungan atau Dependency Ratio adalah berapa besar angka kelompok usia yang tidak produktif dibandingkan kelompok usia yang sudah produktif.
Angka ketergantungan dapat memberikan informasi kepada kita berapa besar setiap orang yang sudah bekerja menanggung beban orang yang belum atau tidak bekerja.
Dengan melihat angka atau indeks dari beban tanggungan ini, kita dapat melihat seberapa besar kemakmuran yang dimiliki oleh suatu Negara atau wilayah.
Rumus untuk melihat angka ketergantungan

DR = Jumlah penduduk usia muda + jumlah penduduk usia tua X 100
Jumlah penduduk usia produktif

Keterangan :
Kelompok usia muda        : usia 0 – 14 tahun
Kelompok usia tua            : usia 60 tahun keatas
Kelompok usia dewasa/produktif    : usia antara 15 – 59 tahun
DR (dependency ratio)        : angka ketergantungan
Contoh :
Di kecamatan Y yang jumlah penduduknya + 800.000 orang memiliki jumlah penduduk yang berusia antara 0 – 14 tahun sebanyak 150.000 orang dan jumlah penduduk yang berusia 60 tahun keatas berjumlah 50.000 orang, sedang penduduk yang berusia 15 – 59 tahun sebanyak 400.000 orang. Hitung angka ketergantungannya !
Jawab :
DR        = 150.000 + 50.000 X 100 %
400.000
        = 200.000 X 100 %
         400.000
        = 50 %
Jadi, angka ketergantungan di kecamatan Y berjumlah 50 %. Ini berarti hampir 50 % penduduk yang tidak produktif menjadi tanggungan usia produktif.
    Kriteria tinggi rendahnya angka ketergantungan
Kurang dari 60    : dependency ratio rendah
Antara 60 -90     : dependency ratio sedang
Lebih dari 90    : dependency ratio tinggi
    Struktur penduduk menurut usia dan jenis kelamin, dapat digambarkan dalam suatu grafik yang dinamakan piramida penduduk.
    Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu ekspansif (menggambarkan struktur penduduk muda), stasioner (menggambarkan pertumbuhan penduduk stabil), konstruktif (menggambarkan penurunan pertambahan penduduk).
  • Piramida ekspansif
    Berbentuk limas (kerucut) yang menunjukkan jumlah usia muda lebih besar, kelahiran tinggi, kematian rendah, sehingga jumlah penduduk terus bertambah.

  • Piramida stasioner
    Berbentuk seperti granat, menunjukkan jumlah usia muda seimbang dengan usia tua, kelahiran rendah, kematian rendah, sehingga jumlah penduduk tetap.

  • Piramida konstruktif
    Berbentuk seperti batu nisan, menunjukkan jumlah penduduk usia dewasa yang banyak, usia muda sedikit, jumlah penduduk terus berkurang, kematia lebih besar daripada kelahiran.

         
  • Komposisi Penduduk Geografis
    Komposisi penduduk geografis artinya susunan penduduk berdasarkan area tempat tinggalnya. Perbedaan area tinggal ini bisa dilihat dari garis batas territorialnya, seperti garis batas desa, kota, kecamatan, kabupaten, provinsi, atau antar Negara.

  • Komposisi Penduduk secara Sosial
    Karakter penduduk dari sisi sosial, itu memiliki karakter yang cukup luas, diantaranya dilihat dari tingkat pendidikan, strata ekonomi, status perkawinan, agama, dan lain-lain.
    • Tingkat pendidikan
      Pengelompokkan penduduknya terdiri dari :
      • Penduduk buta huruf
      • Penduduk yang melek huruf, diantaranya :
        • Tidak sekolah sama sekali
        • Hanya tamat SD
        • Tidak tamat SD
        • Tidak tamat SMP
        • Lulusan SMP
        • Tidak tamat SMA
        • Lulusan SMA
        • Lulusan perguruan tinggi berdasarkan strata tertentu

    • Strata ekonomi
  1. Berdasarkan mata pencaharian
    Jenis mata pencaharian penduduk dapat kita buat pengelompokkannya dari berbagai mata pencaharian sehingga kita dapat melihat aktivitas kehidupan penduduk secara keseluruhan. Pengaruh dari mata pencaharian yang mereka miliki adalah tingkat kemakmurannya.
    Jenis mata pencaharian penduduk diantaranya, PNS, TNI/Polri, buruh tani, pengusaha, dan lain-lain.
  2. Tingkat pendapatan
    Jumlah pendapatan penduduk menjadi salah satu indikasi tingkat kemakmuran penduduk.
    Ada salah satu standar yang biasa digunakan untuk menentukan penghasilan suatu Negara, yaitu dilihat dari penghasilan perorangan atau per kapita. Rumusnya adalah

    PC = GNP
    JP

    Keterangan :
                        PC    = Pendapatan per kapita
GNP    = Gross National Product atau Pendapatan Nasional Kotor
JP    = Jumlah Penduduk

  • Status perkawinan
    • Kelompok belum kawin
    • Sudah kawin
    • Cerai
    • Janda/duda
    Penduduk dapat dibuat pengelompokkannya berdasarkan status perkawinan, yaitu apakah sudah kawin atau belum kawin. Dari angka perkawinan itu bisa diprediksi jumlah kelahiran pada waktu-waktu tertentu.
    Semakin tinggi angka kelahiran maka semakin besar peluang daerah tersebut memiliki jumlah penduduk yang besar, sehingga pengaruhnya kepada tingkat penyediaan sarana dan prasarana fasilitas sosial harus dipertimbangkan dengan tingkat kebutuhan penduduk.
    Fasilitas sosial yang sangat mendesak untuk kebutuhan penduduk diantaranya bangunan sekolah, sarana transportasi dan arena pemukiman.

  • Agama
    Dengan melihat jenis agama yang dianut warga Indonesia akan memberikan kejelasan agama apa yang paling banyak dianut, sehingga pemerintah sebagai coordinator dan pengawas dari praktek kebebasan menjalankan cara ibadah masing-masing agama akan mengkondisikan suasana yang tertib aman dan damai bagi semua pemeluk agama.
    Selain itu, pemerintah berfungsi sebagai penyedia fasilitas keagamaan bagi pemeluk agama mayoritas.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar