 |
Kelangkaan BBM disebabkan jumlah konsumen lebih banyak daripada Sumber Daya Minyak |
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup
sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata
kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari jumlah
barang dan jasa yang tersedia.
[1].
Kelangkaan bukan berarti segalanya sulit diperoleh atau ditemukan.
Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kelangkaan mengandung dua pengertian:
- Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
- Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana
seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan
alat pemuas yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu
ekonomi berperan penting karena masal ekonomi yang sebenarnya adalah
bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas
dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya
dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam
jumlah tidak terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak
mengalami kelangkaan.
Faktor Penyebab Kelangkaan
- Keterbatasan sumber daya (Faktor Produksi)
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah.
Namun, tetap
saja jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara
sembarangan. Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau
tersedia secara bebas, tetap saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan
habis. Lihat
http://sccsmansamalili.blogspot.com/2012/07/faktor-faktor-produksi.html
- Perbedaan letak geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada
daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang.
Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan
ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi
daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.
- Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan
pertumbuhan produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang
ekonom, Thomas Robert Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh
mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16, dan seterusnya). Sementara jumlah
produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1, 2, 3, 4, 5, dan
seterusnya).
[2]
- Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan. Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena
masih bisa sakit, lelah, atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan
aus. Selain itu, keterbatasan produksi juga ditentukan karena
perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju, perkembangan
teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara berkembang
perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya.
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan
dan kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi
akibat ulah manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor,
kebakaran hutan, dan lain-lain telah membawa dampak kerugian yang cukup
besar. Kerusakan bangunan, tempat usaha, sumber daya alam, dan bahkan
korban jiwa yang menjadi korban bencana alam tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar